Menteri Suharso: Project Transformasi Digital Menciptakan 46 Juta Pekerjaan Baru

Home / Berita / Menteri Suharso: Project Transformasi Digital Menciptakan 46 Juta Pekerjaan Baru

JAKARTAMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa memimpin Pertemuan Multi Pihak Tingkat Menteri dengan bahasan Major Project Transformasi Digital, yang diselenggarakan secara fisik dan virtual, Kamis (27/05/2021).

Arahan terkait perencanaan transformasi digital, telah lebih dulu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Pertama, percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital yang diikuti percepatan penyediaan layanan internet di 12.500 desa atau kelurahan dan titik-titik layanan publik.

Kedua, roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis seperti pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.

Ketiga, percepatan integrasi pusat data nasional. Keempat, mempersiapkan kebutuhan SDM (sumber daya manusia) talenta digital. Kelima, mempersiapkan dengan cepat regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Suharso menyoroti berbagai potensi ekonomi transformasi digital. Dalam aspek ekonomi digital, transformasi digital akan menambah sekitar USD 1,16 triliun ke PDB Asia Pasifik pada tahun 2021 dan meningkatkan tingkat pertumbuhan sebesar 0,8 persen setiap tahun.

Studi International Data Corporation (IDC) yang dilakukan oleh Microsoft memperkirakan bahwa sekitar 60 persen dari PDB Asia Pasifik akan diperoleh dari produk atau layanan digital pada tahun 2021. Digitalisasi akan berdampak pada peningkatan GDP Indonesia sebesar USD 150 miliar pada tahun 2025.

Selain itu, internet ekonomi Indonesia mencapai USD 27 milliar di 2018 dan diperkirakan bertumbuh  USD 100 milliar di 2025

Dalam aspek pemerintahan digital, terdapat potensi penghematan biaya operasi dan pemeliharaan data center sebesar Rp 8,1 triliun per tahun, penghematan biaya operasi dan pemeliharaan aplikasi sebesar Rp 2,7 triliun per tahun, serta potensi penghematan biaya pengembangan sebesar Rp 12 triliun.

Selain menyoroti hal tersebut, Menteri juga membahas disrupsi transformasi digital melalui otomatisasi dunia industri.

Menteri mengatakan, sekitar 23 juta lapangan pekerjaan akan hilang akibat otomatisasi di Indonesia sampai dengan tahun 2030. Disisi lain, Sekitar 27-46 juta lapangan pekerjaan baru akan tercipta di Indonesia dalam kurun waktu sampai dengan tahun 2030.

Potensi jenis pekerjaan baru tercipta karena perubahan model bisnis maupun peningkatan kompetensi dan produktivitas yang lebih tinggi akibat penggunaan teknologi yang lebih maju.

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas